KAB.BOGOR, Berita-Indonesia.id - Turut hadir dalam kegiatan ini, H. Anton Sukartono Suratto, M. Si Ketua DPD Prov. Jawa Barat dan sebagai (Anggota Komisi I DPR RI), H. Juwanna Corna Gumanti Ketua Srikandi Demokrat Jawa Barat, Dede Chandra Sasmita Ketua DPC Partai Demokrat Kab. Bogor dan sebagai Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat komisi I, Ridwan Fadjri Nur, S. E Plh Direktur Bina Penggerakan Lini Lapangan, Anindita Dyah Sekarpuri, S. Psi, MSR Balai Diklat Kependudukan Keluarga Berencana (KKB) Bogor, IBI (Ikatan Bidan Indonesia), Tim 50, dan seluruh Ketua PAC Se-Kabupaten Bogor. Bertempat di Aula Sport Center Cibinong, Kec. Cibinong, Kab. Bogor. Sabtu (14/11/2023).
Stunting adalah kekurangan gizi pada balita
yang berlangsung lama pada masa 1000 hari pertama kehidupan (sejak kehamilan hingga bayi berusia 2:tahun) dan menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak. Ayo kita jaga masa depan anak Indonesia dengan memastikan kualitas tumbuh kembang mereka.
" Demokrat bermitra dengan BKKBN ingin mencerdaskan Kab. Bogor, saya mengucapkan terima kasih kedepan nya kita harus ontime tepat waktu berjuang yang benar. Jaga keutuhan dan persatuan teman-teman mudah-mudahan kami di berikan amanah di tahun kedepannya, Tutur H. Anton Sukartono Suratto, M. Si (Ketua DPD Provinsi Jawa Barat dan sebagai Anggota Komisi I DPR RI).
" H. Anton bekerjasama dengan mitra kerjanya BKKBN bergilir dengan titik lokasinya yang ke-14 kita laksanakan disini. Kegiatan kerjasama antara DPR RI H. Anton dengan BKKBN, ini murni pemberdayaan terkait stunting salah satunya. DPR RI minta bantuan ke BKKBN terkait sosialisasi. Prinsipnya kami ingin menyampaikan Kang Anton begitu konsen terhadap pemberdayaan sosial dalam hal ini yaitu stunting.
Setidaknya masyarakat itu tahu stunting itu apa dan pencegahannya seperti apa, bahwa terbuka sebetulnya BKKBN inten melakukan sosialisasi stunting. Harapannya saya sendiri secara pribadi terima kasih kepada H. Anton dan BKKBN yang sudah melakukan kegiatan ini. Ini adalah bentuk kerjasama yang luar biasa yang bermanfaat buat masyarakat. Bahwa menyampaikan ke yang lain BKKBN tetap kontinyu, konsisten melakukan publikasi terkait stunting", Tegas Ketua DPC Partai Demokrat Kab. Bogor dan Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Komisi I (Dede Chandra Sasmita)
Ridwan Fadjri Nur menerangkan, Epeknya tenaga kerja kita sulit bersaing dengan tenaga kerja dari negara lain. peraturan presiden no. 70 tahun 2021, anak lebih pendek dibanding anak seusuanya. Efeknya pertumbuhan otak anak stunting terhambat. Kita harus berkomitmen bersama-sama untuk mencegah stunting sejak dini dan Penyebab nya adalah : 1. Kurangnya asupan makanan bergizi, 2. Sering nya terinfeksi penyakit misalnya demam, diare, flu, campak. 3. Pola asuh yang kurang tepat, 4. lingkungan/sanitasi yang tidak bersih setiap makan, seperti kaya protein hewani dan makanan pendamping ASI, Terang PLH Direktur Bina Penggerakan Lini Lapangan.
Lanjutnya, Fase I : Pencegahan stunting :
1. pemeriksaan kesehatan calon pengantin (cek HB)
2. Ibu hamil (pemeriksaan kehamilan ANC)
3. Screening anemia remaja putri
Fase II : Penanganan/pemantauan pertumbuhan balita
1. Balita berat badan tidak naik
2. Balita berat badan kurang
3. Balita gizi kurang
4. Balita gizi buruk
5. Balita stunting
Anindita Dyah Sekarpuri, S. Psi, MSR, Balai Diklat Kependudukan Keluarga Berencana (KKB) Bogor menjelaskan, 8 pungsi keluarga yaitu diantaranya : Keagamaan, Sosial Budaya, Cinta Kasih, Perlindungan, Reproduksi, Pendidikan, Ekonomi, dan pembinaan lingkungan. Usia menikah wanita yaitu usia 21 tahun dan laki-laki 25 tahun. Masalah stunting kita harus cegah dan kita jaga, dengan makanan yang bergizi. Memerdekakan Anak Indonesia dari Stunting, sesuai dengan slogan BKKBN "Berencana Itu Keren", Tutupnya. (Red)
Social Footer