PAPUA, Berita-Indonesia.id - Melalui keterangan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Papua Aryoko AF Rumaropen menjelaskan, sedang kembali atau pemulangan mahasiswa itu berdasarkan evaluasi pemprovinsi selama mahasiswa tersebut menempuh studi di dalam maupun luar negeri. Rabu (20/04/2022) WIT.
" Sebagaimana Keputusan ini dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua kepada mahasiswa, hal tersebut menjadi sebuah evaluasi khusus oleh instansi (BPSDM), bahwa tegas berdasarkan aturan pembiayaan, yaitu yang tidak selesai kuliah dan melebihi batas waktu studi sesuai perjanjian pemberian beasiswa. berdasarkan evaluasi ada 145 mahasiswa Papua yang tidak menyelesaikan kuliahnya, baik S1, S2 dan S3 sebagaimana yang sudah diatur dalam keputusan penerima beasiswa,” Tutur Aryoko.
"Hal ini sudah ada dalam perjanjian dengan mahasiswa saat proses awal penerima beasiswa. Sejumlah 142
mahasiswa dipulangkan ini rata-rata melebihi batas masa studi di atas 6 tahun, bahkan ada yang 9 hingga 10 tahun," Pungkasnya.
Menurutnya selain itu ada yang terkena persoalan hukum hingga tidak menyelesaikan kuliah dan dianggap hal tersebut sudah keterlaluan, sebab ada juga anak Papua lainnya yang bisa dapat kuota untuk bisa dijamin, kalau dipulangkan kami pikir hal yang wajar, sehingga ini bisa menjadi contoh public bagi anak bangsa Papua yang lain.
"Kami menyesalkan dengan kondisi tersebut namun karena jangka waktu sudah lewat dan tidak mungkin untuk dibiayai kembali,” Ujar Aryoko. Walaupun pihaknya
menambahkan langkah selanjutnya untuk mencari solusi oleh Pemprov akan berkoordinasi dengan kedutaan dan perwakilan dari anak-anak ini untuk dikembalikan ke Indonesia supaya mengatur kelanjutan studi mereka.
Sumber: (NKRIPOST/Inews)
Reporter: Niko Um.
Editor: Red
Social Footer